Minggu, 31 Juli 2011

Dua karya terbaru yang realistik

Judul, Dreamer, cat minyak di atas kanvas, 60x80, 2011

Judul, Lentera Kehidupan, Cat minyak di atas kanvas, 2011


Dua karya terbaru dari saya dengan menekankan pada teknik realistik dengan media cat minyak. Dalam proses pembuatan karya ini saya dituntut untuk bersabar dalam menyelesaikannya. Pembuatan tiap satu karya ini memakan waktu kurang lebih lima hari, terbukti hasilnya maksimal. Intinya dalam proses berkarya kita dituntut untuk jujur dan sabar untuk menghasilkan karya yang bagus. Dalam dua karya ini figur utamanya adalah wanita, dimana wanita dalam pandangan saya adalah figur yang indah, menarik,untuk dapat ditampilkan dalam seni lukis.

Jumat, 22 Juli 2011

Event pameran "BumiArtyou" yang pernah diliput media cetak

Beberapa liputan dari media masa yang meliput kegiatan pameran yang di adakan Ikatan Pengembangan Bakat Seni ( IPBS ) Bumiayu. Pameran yang bertitel BumiArtyou tersebut di laksanakan di trotoar depan perum pegadain Bumiayu selama enam hari. Antusiasme masyarakat dalam mengapresiasi karya seni cukup bagus, hal ini terbukti dari banyaknya pengguna jalan yang meyempatkan diri melihat karya seni lebih dekat.

Selasa, 19 Juli 2011

Bangunan Bersejarah peninggalan Belanda di kota Bumiayu



Gedung Hok Gwan, salah satu bangunan peninggalan Belanda

.                                                                                    
Salah satu Banguna lama yang berda di komplek Koramil Bumiayu
Cerobong, yang masih tersisa dari pabrik tepung yang terletak di Jatisawit, belakang pombensin.

Gedung Bioskop Sena yang tinggal tersisa puing.
Beberapa  bangunan lama di kota Bumiayu, bangunan peninggalan Belanda ini kondisi begitu memprihatinkan. Kondisinya tidak terawat bahkan terancam ambruk. Keberadaan bangunan lama ini sebagai saksi sejarah sangat penting bagi keberadaan kota Bumiayu sekarang ini. Tetapi pemerintah setempat seolah tutup mata, tanpa berusaha melestarikan keberadaan bangunan tersebut sebagai saksi sejarah yang bisu.

Event pameran dalam rangka harlah brebes ke- 333


Para Siswa SMA serius mengamati karya seni lukis.
 Siwi SMU sedang mempelajari karya seni yang di pamerkan
Ruang pamer yang penuh sesak dengan pengunjung.
beberapa karya seni yang ditampilkan dalam pameran harlah brebes ke 333
Siswa-siswi SMA sedang mengamati sekaligus diskusi dengan teman-teman tentang karya seni.
Spg Sponsorship yang ikut berpartisipasi dalam pameran seni lukis.
Salah satu kegiatan pameran komunitas seni di Bumiayu, pameran ini dalam rangka Harlah Kabupaten Brebes yang ke 333. Para perupa yang ikut dalam perhelatan ini berasal dari Bumiayu dan Brebes. Perupa yang berasal dari Bumiayu antara lain Alik Setiawan, Haris Zulfikar,  Muhamad Ali Sobah,  Purwanto, Suyatno, Anton Waluyo, sedangkan perwakilan dari Brebes yaitu Bpk. Abas Motola. Sedangkan karya-karya yang ditampilkan mulai dari jenis karya Naturalis, Realistis, Surealisme, Abstrak sampai dengan Kontemporer. Apresiasi mayarakat Bumiayu cukup antusias, terutama dari kalangan pelajar sedangkan dari kalangan tua cukup cuek, mereka hanya peduli kepada politik. Ini dapat di tinjau dari respon bupati yang cukup dingin kepada para perupa dan karya seninya. Seperti inilah potret dunia seni rupa di kota Bumiayu yang masih dipandang sebelah mata. Harapan kedepan masyarakat Bumiayu dapat lebih cerdas dan aktif dalam mengapresiasi seni rupa.